TANJABTIM, PORWEBINDO.COM – Salah satu perintah presiden kepada para kepala darrah dalam rakor di Sentulcity pada Selasa (17/1) kemarin adalah soal pengendalian inflasi. Daerah diharapkan fokus pada upaya menekan laju inflasi di wilayah masing – masing.
Menindaklanjuti arahan presiden itu, Bupati Romi Hariyanto langsung memerintahkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tanjung Jabung Timur bergerak. Seluruh camat diterjunkan termasuk para kepala OPD dan Satgas Pangan. Hari ini, Rabu (18/1) mereka langsung diterjunkan ke pasar. Dua lokasi dipantau langsung TPID, pasar Sinpangkiri Kecamatan Mendaharaulu dan pasar Rabu Desa Sidomukti Kecamatan Dendang. Di Simpangkiri tim dipimpin langsung Wabup Robby Nahliyansyah. Di Dendang dipimpin Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Jakfar.
Dari pantauan di pasar simpang kiri sejumlah komoditas masih dalam tataran harga normal. Hanya telur yang ada kenaikan dari harga biasa. Minyak goreng, gula, cabai merah, bawang, beras dan sayur mayur masih normal.
“Kita bersyukur semua komoditi yang kita tinjau hari ini masih normal, baik ketersediaan maupun harga. Hanya telur yang ada kecenderungan merangkak naik. Soal ini kita akan lihat semua Kecamatan, nanti akan kita rumuskan langkah – langkah pengendaliannya, kita pertimbangkan untuk diskusikan soal ini dengan Bulog,” jelas Wabup Robby.
Wabup Robby yang juga didampingi sejumlah kepala OPD juga menyoroti adanya keluhan pedagang minyak goreng. Terutama soal besaran quota Minyakkita yang bisa mereka dapat untuk dijual kembali. Wabup memerintahkan Dinas Perindag untuk membantu memfasilitasi para pedagang itu. “Tetapi harus mengikuti aturan main yang ada, syarat – syaratnya dipenuhi karena soal ini kan memang sudah berbasis aplikasi,”tegas Wabup.
Untuk distribusi barang kebutuhan warga saat ini Pemkab juga sudah mengambil langkah. Salah satunya memastikan arus orang dan barang tetap lancar. Musim penghujan yang rawan menimbulkan kemacetan angkutan di sejumlah titik juga disiasati. Perintah langsung bupati Romi, PUPR bersiaga di titik rawan macet itu. Personil, alat berat dan material disiagakan. Ada tiga titik fokus. Dua Ruas jalan kabupaten, Mendahara – Geragai dan ruas jalan Kecamatan Sadu. Dan Satu ruas jalan Provinsi yakni ruas Muarasabak – Rantaurasau. Kondisi jalan Provinsi ini adalah yang terparah. Kerap memunculkan kemacetan panjang. Pasalnya ruas ini menghubungkan ibu kota kabupaten dengan lima kecamatan. Muarasabaktimur, Rasau, Berbak, Nipahpanjang dan Sadu. Lima kecamatan ini juga merupakan sentra produksi yang paling besar di kabupaten itu. Aktifitas masyarakat sangat tinggi di ruas ini.
Kepala Dinas PUPR Tanjabtim Dedi Novrianika sejak Selasa (17/1) malam sudah menyiagakan alat di tiga titik rawan macet tersebut. Personil berikut peralatan diterjunkan ke ruas jalan Mendaharailir, untuk ruas Muarasabaktimur distanbye kan alat Kecamatan, begitu pula ruas Sadu juga alat kecamtan. “Personil juga syanbye di titik – titik itu, kita terus monitor, termasuk material kita stanbye kan ,”kata Dedi. Menurut Dedi, pihaknya akan bekerja keras memastikan kelancaran transportasi di Tanjabtim demi menjaga iklim inflasi.
(Aln)
Discussion about this post